TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MANAJEMEN SDM

D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Kelompok:
NAMA NIM
DERAMA
LUBIS 1630200037
MAISAROH 1630200035
Dosen Pembimbing
YULI
EVIYANTI, SE., MM
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PADANGSIDIMPUAN
TA. 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM)
adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.Apapun bentuk serta tujuannya,
organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam
pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia.
Jadi manusia merupakan faktor
strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.Selanjutnya, manajemen
sumber daya manusia berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan
agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, manajemen
sumber daya manusia juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management
Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan
proses-proses perencanaan, pengorganisasian,staffing, memimpin dan
mengendalikan.
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut A.F.
Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Saat
ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi
fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi,
untuk bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi
perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM
lama menjadi lebih bersifat strategik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
(MSDM)
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. Menurut Mondy
(2008) Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) adalah pemanfaatan sejumlah
individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Konsekuensinya, para manajer
di setiap tingkat harus melibatkan diri mereka dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik.Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan
dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya.[1]
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisi satuan
kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia
akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan,
mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe
(kualitas) yang tepat.
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia atau dalam
bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.Tujuan-tujuan MSDM
terdiri dari empat tujuan, yaitu :[2]
1.
Tujuan
Organisasional
Ditujukan
untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam
memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara
formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu
para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap
kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam
menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2.
Tujuan
Fungsional
Ditujukan
untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen
sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
3.
Tujuan
Sosial
Ditujukan
untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif
terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi
keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4.
Tujuan Personal
Ditujukan
untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan,
atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan
kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
B.
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis
Jelaslah bahwa para manajer harus mengkaitkan pelaksanaan
MSDM dengan strategi organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan
budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.[3]
Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat
dielaborasi dari segi teori sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah
mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi
kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama.Sumber daya sebagaimana
disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan nilai tambah (added
value) sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis. Manajemen SDM memiliki
Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1.
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja /
Preparation and selection
a.
Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan
akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin
timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan
pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor
yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang
ada, dan lain-lain.Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa
tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen
adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan
Dalam tahapan ini
diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job
description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.[4]
c.
Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan
tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap
awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar
riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar
dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat
terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan
proses seleksi lainnya.
2.
Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and
evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau
perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya.Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang
ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi
karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun
yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan
proteksi pada pegawai / Compensation and protection Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja
pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan.Kompensasi yang tepat
sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada
lingkungan eksternal.Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
menyebabkan masalah ketenagakerjaan
di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi
perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Kemampuan SDM ini
merupakan competitive advantage dari perusahaan.Dengan
demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added
value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage.
Adanya SDM ekspertis: manajer strategis (strategic managers) dan SDM yang
handal yang menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut
merupakan value added perusahaan. Value added adalah
SDM strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan.
perusahaan
besar saja yang mempunyai manajemen strategis, tetapi perusahaan kecilpun
sebaiknya dikelola dengan menggunakan manajemen strategis. Manajemen strategis
merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai
sasaran perusahaan. Dengan demikian manajemen strategis melibatkan pengambilan
keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan
membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen
strategis merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di
tingkat perusahaan, unit bisnis dan fungsional serta para perencana pendukung
lainnya.[5]
Manajemen strategis prosesnya terdiri dari delapan
langkah yaitu : mendefinisikan visi, misi bisnis dan tanggungjawab sosial, menganalisis
lingkungan eksternal, menganalisis lingkungan internal, memilih tujuan
dan sasaran bisnis, mengembangkan strategis bisnis, merinci rencana
program, mengimplementasikan rencana program, dan
mengumpulkan umpan balik dan menguji pengendalian. Semua langkah ini menjaga terhambatnya unit
usaha terhadap lingkungan dan berjaga-jaga terhadap peluang dan
masalah-masalah yang baru.
C. Analisis lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan
peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari
tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan
lingkungan operasional.
Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang
bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi
perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi,
politik-hukum, dan ekologi.
Lingkungan industri
terdiri dari persaingan diantara anggota industri, hambatan masuk, produk
substitusi, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok. Lingkungan operasional
meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu
posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga
kerja.Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman dalam memasarkan
produk secara menguntungkan.
D. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkuangan internal akan menghasilkan
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis Internal Perusahaan dikenal juga
dengan nama Analisis Profil Perusahaan. Analisis ini menggambarkan kekuatan
perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran, sumberdaya manusia,
sumberdaya fisik, operasi, keungan, manajemen dan organisasi.
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran dapat dilihat dari
reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, kualitas pelayanan,
efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas promosi,
kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.
Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat
ditunjukkan dari manajemen sumberdaya manusia, ketrampilan dan moral karyawan,
kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas
kehidupan karyawan, fleksibilitas karyawan, ketaatan hokum karyawan,
efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman karyawan.
Keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas,
stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor, kemampuan
berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam, keuntungan yang diperoleh
(nilai saham), efektivitas dan efisiensi system akuntansi untuk perencanaan
biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan.
Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi,
kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam
berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, layout,
optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak paten,
merk dagang, proteksi hukum,
pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat peralatan.
Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat
diperoleh dari struktur organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan
perusahaan dalam mencapai sasaran, komunikasi dalam organisasi, system
pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim organisasi, penggunaan
system yang efektif dalam pengambilan keputusan, system perencanaan strategic,
sinergi dalam organisasi, system informasi yang baik dan manajemen kualitas
yang baik.
E. Perumusan Sasaran
Setelah perusahaan melakukan analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dikenal juga dengan Analisis SWOT,
selanjutnya merumuskan sasaran. Sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik
dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sasaran perusahaan dapat berupa
profitabilitas, posisipasar, produktivitas, kepemimpinan teknologi, pengembangan sumber daya
manusia, hubungan antar karyawan dan tanggungjawab sosial.
Sedikit sekali perusahaan yang
hanya memiliki satu sasaran. Sebagian besar perusahaan memiliki bauran sasaran
yang mencakup laba, pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar, pembatasan
risiko, inovasi reputasi, dan sebagainya. Perusahaan menentukan sasarannya dan
melakukan pengelolaan usaha sesuai sasaran tersebut.
F. Pengembangan Strategi
Sasaran menunjukkan
apa yang ingin dicapai suatu perusahaan, strategi adalah
suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap usaha harus merancang
strategi untuk mencapai sasarannya. Perusahaan bisnis multidevisional besar,
biasanya memiliki tiga level strategi, yaitu strategi korporasi, strategi bisnis
dan strategi fungsional.
Strategi korporasi menggambarkan arah perusahaan
secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan
dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan
portofolio produk dan jasa.
Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya
dikembangkan dalam level devisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan
produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang
dilayani oleh devisi tersebut. Strategi bisnis ini misalnya strategi generik
dari Michael E. Porter, strategi dari Jack Trout, Strategic Intent dari Hamel
dan Prahalat dan strategi samudra biru dari Kim dan Mauborgne.[6]
Kondisi badai yang dahsyat bagi
perusahaan memaksa perusahaan-perusahan yang dikagumi dunia membuat strategi
untuk dapat tetap bertahan dan tumbuh. Strategi adalah ilmu perencanaan dan
penentuan arah operasi-operasi militer berskala besar. Strategi adalah
bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling menguntungkan sebelum
pertempuran aktual dengan musuh. Strategi bisnis berfokus pada peningkatan
posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar
tertentu yang dilayani perusahaan. Strategi bisnis mengatasi masalah bagaimana
perusahaan dan unit-unitnya bersaing dalam bisnis dan industri.
Strategi generik dari Michael E. Porter. Strategi ini terdiri dari
strategi keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan strategi fokus. Strategi keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan
strategi yang membuat unit bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan
distribusi terendah, sehingga harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan
mendapat pangsa pasar yang besar.
Strategi Diferensiasi merupakan strategi
unit bisnis yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan
manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar.
Sedangkan strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang
memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada
mengejar pasar yang lebih besar.
Strategi dari Jack Trout menyebutkan bahwa inti dari
strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia kompetitif, bagaimana
membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali
kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisas, menguasai satu kata yang
sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar
dengan menjadi yang pertama daripada menjadi yang lebih baik.
Hamel dan Prahalat menyatakan bahwa untuk bersaing
masa yang akan datang yang dibutuhkan empat hal. Pertama, harus memahami bahwa
bagaimana bersaing pada masa yang akan datang adalah berbeda dengan bersaing di
masa sekarang. Kedua, melakukan langkah untuk menemukan dan meningkatkan
pengetahuan yang mendalam tentang peluang-peluang yang akan datang. Ketiga,
melakukan mobilisasi sumberdaya perusahaan untuk menuju perjalanan pada masa
yang akan datang. Keempat, mengambil masa yang akan datang yang pertama, tanpa
mengambil mengambil risiko yang berlebihan.
Sedangkan strategi
samudra biru dari Kim dan Mauborgne atau Blue Ocean Strategy, menganggap
bahwa bersaing adalah menciptakan ruang pasar yang tidak ada lawannya. Blue
Oceans merupakan seluruh industri yang tidak ada saat ini, tidak
dikenal ruang pasarnya dan tidak ada persaingan. Dalam blue
oceans permintaan itu diciptakan, bukan diperebutkan dengan
persaingan.
Permintaan itu dapat
tumbuh dengan cepat dan menguntungkan. Untuk menciptakan blue
oceans dengan dua cara, yaitu perusahaan dapat meningkatkan industri
baru yang lengkap, misalnya eBay menciptakan lelang, tetapi secara online. Cara
kedua, blue oceans dapat diciptakan dari dalam red
oceans pada saat perusahaan mengubah batas industri yang ada.[7]
Strategi fungsional menekankan
terutama pada pemaksimalan sumberdaya produktivitas, misalnya strategi
pemasaran, strategi keuangan, strategi sumberdaya manusia, strategi operasi dan
strategi penelitian dan pengembangan. Menurut
Porter, perusahaan-perusahaan yang melakukan strategi yang sama dan ditujukan untuk pasar atau segemen sasaran yang sama membentuk kelompok
strategis. Perusahaan yang melaksanakan strategis tersebut dengan
paling baik akan memperoleh laba paling besar.
Jadi perusahaan yang memiliki biaya paling rendah
diantara perusahaan-perusahaan yang melaksanakan strategi biaya rendah akan
tampil paling baik. Perusahaan yang tidak ,menerapkan strategi yang jelas
“pengambil jalan tengah” akan gagal. Sebagai contoh, International Harvester
mengalami masa sulit, karena dalam industri ia bukanlah perusahaan dengan biaya
terendah, mencapai nilai yang tertinggi, atau terbaik dalam melayani beberapa
segmen pasar.
Pengambil jalan tengah mencoba untuk tampil baik dalam
semua dimensi strategis, tetapi karena berbagai dimensi strategis memerlukan
cara pengelolaan perusahaan yang berbeda dan kadang kala tidak konsisten,
perusahaan-perusahaan ini akhirnya tidak unggul dalam satu bidangpun.
G. Implementasi Strategi
Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan
bermanfaat, jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat. Menurut McKinsey
Consulting Firm, strategi hanyalah satu dari tujuh unsur yang ditunjukkan oleh
perusahaaan yang dikelola dengan baik. Kerangka keberhasilan usaha 7-S dari
McKinsey. Tiga unsur pertama strategi (strategy), struktur (structure),dan
sistem (systems) dianggap sebagai “perangkat keras” keberhasilan.
Empat unsur selanjutnya gaya (style), staf (staff) ketrampilan
(skill) dan nilai bersama (shared value) adalah
perangkat lunaknya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM,
adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun, Sistem
Informasi Manajemen, (Bandung: 1985).
Wren, Danie,
Arthur Bedeia, ,Evolusi Manajemen, (Jakarta: Salemba Empat, 2009).
Giri, Yudho,
Sucahyo, Perencanaan Strategis Sistem Perusahaan, (Yogyakarta: Grasindo,
2009).
https://www.academia.edu>Peran_Teknologi _terhadap _SDM.Com, diakses pada hari
jum’at, tanggal 17-11-2017, pukul 18.30 wib.
Brian, A James, Management Information System,
Managing Information Technologi in the Business Enterprise, Mc Graw Hill,
2004.
Stoner,
James A.F. Manajemen (Terjemahan). (Penerbit Erlangga: Jakarta, 1996).
[1]
N.A. Ametembun, Sistem
Informasi Manajemen, (Bandung: 1985) hlm. 34
[2] Wren, Daniel dan Arthur Bedeian,Evolusi
Manajemen, (Jakarta: Salemba Empat, 2009). Hlm. 4
[3]
Yudho Giri Sucahyo,
Perencanaan Strategis Sistem Perusahaan, (Yogyakarta: Grasindo, 2009), hlm.
1
[5]
Brian, A James, Management
Information System, Managing Information Technologi in the Business Enterprise,
Mc Graw Hill, 2004
[7] Stoner James A.F. Manajemen
(Terjemahan). (Penerbit Erlangga: Jakarta, 1996). Hlm. 12
Coba saudari jelaskan apa perbedaan analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal
BalasHapuscoba saudari berikan contoh analisis lingkungan internal dan eksternal.
BalasHapuscoba saudari berikan contoh analisis lingkungan internal dan eksternal.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu alaikum wr. Wb.
BalasHapusCoba saudara jelaskan Manajemen sumber daya manusia yang menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan dan penyusunan kinerja yang baik.
Sekian terimakasih
Assalamu alaikum wr. Wb.
BalasHapusCoba saudara jelaskan dari Manajemen sumber daya manusia yang menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik
Ass..
BalasHapusSaya ingin bertanya ..
Apa contoh manjeman sumber daya manusia dalam sebuah manjemen maupun perusahaan .
Terimakasih
Ass.
Apa yang dimaksud dengan Analisis Lingkungan Internal coba saudari jelaskan!
BalasHapusAssalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusYang saya mau tanya tentang perumusan sasaran
Apa sebabnya, kenapa sedikit sekali perusahaan yang hanya memiliki satu sasaran
Jelaskan!
Sekian terima kasih
Wassalam...
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusYang saya mau tanya tentang perumusan sasaran
Apa sebabnya, kenapa sedikit sekali perusahaan yang hanya memiliki satu sasaran
Jelaskan!
Sekian terima kasih
Wassalam...
coba saudari jelaskan tentang implementasi strategi itu dan berikan contohnya sekiyan wasalam
BalasHapus
BalasHapusBagaimana Tujuannya dan memberikan kepada organisi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan dalam studi tentang manajemen personalia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusass...
BalasHapuscoba saudari sebutkan kelemahan dan kelebihan dari analisis lingkungan internal
terimakasih
wassalam
Assalamualaikum uhty, coba uhty jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis lingkungan internal, sekian uhty selamat menjawab wassalam
BalasHapusCoba saudari jelaskan bagaimana peran teknologi informasi dalqm manajemen SDM
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusCoba jelaskan seperti apa implentasi strategi itu? Dan contohnya?
Sekian
Terimahkasih
Wassalam
assalamualaikum ukhty
BalasHapussaya mau bertanya apa hubungannya analisis lingkungan internal dan eksternal pada teknologi informasi.
jelaskan apa hubungan teknologi informasi pada SDM.
BalasHapusassalamu alaikum , coba saudari jelaskan apa hubungan pengembangan dengan evaluasi karyawan
BalasHapus