Fase Turunnya Al-Quran , Ciri-ciri dan Bentuk-Bentuknya.
Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Adalah melalui
tiga tahap, yaitu :
Pertama, Al-Quran turun secara sekaligus darin Allah ke lauh
al-mahfuzh , yaitu suatu tempat merupakan catatan tentang segala ketentuan dan
kepastian Allah. Proses pertama ini diisyaratkan dalam Q.S. Al-Buruj (85) ayat
21-22.
Tahap kedua, Al-quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh itu ke bait
al-izzah (tempat yang berada di langit dunia). Prose kedua ini diisyaratkan
Allah dalam surat Al-Qadar [97] ayat 1.
Tahap ketiga, Al-Quran diturunkan dari bait al-izzah ke dalam hati
nabi dengan jalan berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya satu
ayat, dua ayat, dan bahkan kadang-kadang satu surat. Mengenai proses turun dalam
tahap ketiga diisyaratkan dalam Q.S. Asy’ara’ [26] ayat 193-195.
Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui Malaikat
Jibril, tidak sekaligus, melainkan turun sesuai dengan kebutuhan, Bahkan,
sering wahyu turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat yang dilontarkan
kepada Nabi atau unuk membenarkan tindakan Nabi SAW. Di samping itu, banyak
pula ayat atau surat yang diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan
atau kejadian tertentu.Di samping hikmah yang telah diisyaratkan ayat di atas,
masih banyak hikmah yang terkandung dalam hal diturunkannya Al-Quran secara
berangsur-angsur , antara lain sbb :
1.
Memantapakan
hati Nabi
Ketika menyampaikan dakwah, Nabi sering berhadapan dengan para
penentang. Turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu merupakan dorongan
tersendiri bagi Nabi untuk terus menyampaikan dakwah.
2.
Menentang dan
melemahkan para penentang Al-Quran;
Nabi sering berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit yang
dilontarkan orang-orang musyrik dengan tujuan melemahkan Nabi. Turunnya wahyu
yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu, bahkan menentang
mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Quran. Dan ketika mereka
tidak mampu memenuhi tantangan itu, hal itu sekaligus merupakan salah satu
mukjizat Al-Quran.
3.
Memudahkan
untuk dihapal dan dipahami;
Al-Quran pertama kali turun di tengah-tengah masyarakat arab yang
ummi, yakni yang tidak memiliki pengetahuan tentang bacaan dan tulisan.
Turunnya wahyu secara berangsur-angsur memudahkan mereka untuk memahami dan
menghapalkannya.
4.
Mengikuti
setiap kejadian (yang karenanya ayat-ayat Al-Quran turun) dan malakukan
penahapan dalam penetapan dalam penetapan syari’at.;
5.
Membuktikan
dengan pasti bahwa Al-Quran turun dari Allah yang mahabijaksana.
Komentar
Posting Komentar